TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Hidup dan Mati {8}



Hidup dan Mati {8}

0Mendengar penjelasan dari Jiang Kang Hua, Chen Liao Xuan langsung diam. Dia tidak bisa bertanya banyak, karena dia tidak mau kalau sampai Jiang Kang Hua semakin curiga kepadanya. Tentang siapa dia sebenarnya, tentang bagaimana dia bisa mengenal Li Qian Long dan lain sebagainya. dan biarlah Jiang Kang Hua dengan urusannya sendiri, dan dia dengan urusannya sendiri. Sebab jika itu dirinya, dia juga tidak akan mau diganggu siapa pun, jika urusannya diusik maka dia juga tidak akan terima. Itulah Chen Liao Xuan, dengan segala pemikirannya itu.     
0

Tak mengatakan apa pun, Chen Liao Xuan langsung perjalan pergi. Dengan langkah yang terbata dan tubuh yang terguncang hebat. Kini, dia memandang tangannya yang sudah hitam pekat karena penuh dengan darah iblis. Kini dia telah kehilangan Liu Anqier, dan hal yang memilukan lainnya adalah, dia telah membunuh lagi.     

Chen Liao Xuan menghela napas panjang, dia langsung ambruk seketika di samping ranjangnya. Air matanya mengalir begitu saja. Dia mencoba memejamkan matanya untuk melihat apa yang terjadi kepada Liu Anqier namun agaknya semua itu percuma. Dia tak bisa sama sekali untuk sekadar melihat bagaimana Liu Anqier sampai detik ini.     

Sementara itu, Lim Ming Yu tampak berjalan cepat menuju istana utama. Dia seolah sedang menerima ramuan yang tak menyadarkan dirinya sama sekali.     

Bagaimana bisa, waktu dia sedang sibuk menyulam bersama dengan Zhang Hana, tiba-tiba hidungnya mencium bau dupa yang begitu khas. Dan setelah itu dia kehilangan semua kesadarannya. Dia langsung tertidur, dan entah bagaimana ceritanya dia sampai tak mengetahui apa pun yang telah terjadi, kecuali ucapan dari seorang Dayang yang datang sambil mencripatkan air pada wajahnya sampai dia sadar dan menceritakan semua yang terjadi saat ini.     

Setelah dia mengetahui semuanya, Lim Ming Yu langsung bergegas pergi keluar, dia ingin memberitahu Jiang Kang Hua untuk memberitahu Chen Liao Xuan kalau saat ini Liu Anqier sedang dalam keadaan bahaya. Namun saat perjalanan larinya itu, dia pun mulai memelankan langkahnya, dia terdiam melihat Jiang Kang Hua tampak tersimpuh dengan begitu tak berdaya sama sekali di depan aula agung istana.     

Pemandangan ini sangat mengerikan, malam yang tampak sangat kelam bahkan bintang pun enggan datang. Hanya bulan purnama yang kini pun tertutup awan hitam. Keadaan istana benar-benar sangat berantakan. Kabut tebal terlihat nyata di hutan belakang istana barat, dan keadaan di aula utama benar-benar sudah hancur berantakan.     

Lim Ming Yu melihat ke atas, semuanya bahkan nyaris rata dengan tanah. Terlebih angina yang terasa sangat mengilukan ini, bersama dengan abu mayat-mayat dari bangsa iblis mereka menari-nari menuju alam baka.     

"Panglima Jiang, apa yang sebenarnya terjadi? di mana Dayang Liu? Dan di mana semua penghuni yang ada di istana ini? dan kenapa kau menjadi begitu hancur, Panglima Jiang?" tanya Lim Ming Yu. Dia tak bisa membohongi rasa penasarannya yang membuncah, dia ingin tahu banyak. Ya, benar-benar tahu banyak tentang apa yang terjadi saat ini.     

"Selir Lim,"     

Lim Ming Yu pun menoleh, dia melihat Lee Huanran dan Zhao Mimi tampak tertatih mendekatinya. Leher keduanya tampak terkoyak, membuat Lim Ming Yu merasa nyeri di bagian lehernya juga.     

"Apa yang terjadi kepada kalian? Kenapa kalian sampai terluka seperti ini?" kata Lim Ming Yu yang tampak cemas,     

Keduanya langsung menundukkan wajahnya, kemudian keduanya menangis tersedu karena masih takut dengan apa yang terjadi tadi.     

"Semuanya sudah berakhir, Selir Lim. Semuanya sudah berakhir," kata Lee Huanran dengan suara seraknya.     

"Apa yang kau katakan, Dayang Lee? Aku benar-benar tidak tahu. maafkan aku karena aku tidak datang tepat waktu, karena aku… aku dan semua Dayang yang ada di kediamanku tidak sadarkan diri dengan cara tiba-tiba, dan kami baru sadar tepat setelah seorang Dayang datang menciprati wajah kami dengan air. Di mana Dayang Liu apakah semuanya baik-baik saja?" tanya Lim Ming Yu lagi. Kemudian dia melirik pada Jiang Kang Hua. "Panglima Jiang, bisakah kau menyuruh Yang Mulia Raja untuk kembali? Aku tidak mau kalau sampai Dayang Liu kenapa-napa. Aku tidak mau kalau sampai—"     

"Yang Mulia Raja sudah kembali, dan Dayang Liu sudah tidak ada di sini…," kata Jiang Kang Hua yang berhasil membuat Lim Ming Yu tertegun. "Sebenarnya Yang Mulia Raja dan Dayang Liu memiliki sebuah ikatan yang sangat unik. Jika Yang Mulia Raja bisa melihat apa yang terjadi lewat benda yang telah disentuh seseorang dan lain sebagainya, namun untuk kasus Dayang Liu, tanpa melakukan itu dia bisa melihat apa yang terjadi pada Dayang Liu, bahkan dia bisa merasakan apa yang dirasakan oleh Dayang Liu. Tadi, Pangeran Wu sepertinya telah memberikan serangan membabi buta kepada Dayang Liu sampai-sampai membuat Yang Mulia Raja merasakan serangan itu pada tubuhnya. Dan Yang Mulia Raja pun akhirnya kembali, membuat perhitungan kepada Pangeran Wu. Yang Mulia telah membunuh Pangeran Wu dan membiarkan kepala Pangeran Wu masih tergeletak di aula utama. Sementara Dayang Liu telah kehilangan janinnya,"     

Lim Ming Yu nyaris tumbang mendengar hal itu, ini benar-benar sangat di luar batas nalarnya. Bagaimana bisa dia sampai tidak mengetahui kejadian semengerikan ini terjadi? ini benar-benar gila!     

"Lantas di mana Dayang Liu berada? Adakah tabib yang bisa menyelamatkannya? Kita harus menyelamatkan Dayang Liu sebelum—"     

"Dayang Liu sudah tidak ada lagi di sini, dia telah diselamatkan oleh Dewa Li,"     

Lim Ming Yu kembali menoleh, saat ucapannya lagi-lagi diselah oleh Jiang Kang Hua. Dan hal ini adalah suatu hal yang benar-benar di luar batas nalarnya sekali sebagai manusia. Bagaimana tidak, bagaimana bisa Liu Anqier diselamatkan oleh Li Qian Lomg?     

Meski seorang iblis, Lim Ming Yu tahu betul siapa Li Qian Long. Jangankan manusia biasa seperti Liu Anqier, bahkan sekelas Raja dari seluruh makhluk dan Dewa pun akan sangat sulit bertemu dengan Li Qian Long tapi Liu Anqier?     

"Jangan bertanya kenapa Dewa Li datang menemui Dayang Liu, sebab jawabannya juga aku tidak tahu. yang jelas setelah ini, kita tidak akan lagi bertemu dengan Dayang Liu. Karena tidak akan pernah mungkin dia akan kembali ke bangsa iblis setelah apa yang terjadi kepadanya. Dan aku berharap, meski janinnya harus tiada, aku ingin kalau dia bisa sembuh dan hidup bahagia. Sebab bagaimanapun, hidup di sini adalah baginya seperti hidup di dalam neraka. Dia berkali-kali nyaris mati dan berada dalam bahaya hanya karena rasa cemburu dari Selir Cheng. Dan aku rasa ini adalah hal paling fatal yang pernah ada," kata Jiang Kang Hua kemudian.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.